Kamis, 14 Januari 2016

Alhamdulilah, Aku bahagia menjadi diriku yang sekarang

Aku bahagia menjadi diriku sendiri,
berusahan menjadi muslimah yang baik di mata Allah swt
Aku ingin bahagia, dimana mengejar akhirat akan menenangkan hati
Aku ingin bahagia, dimana hati ini ridha dengan ketentuan Allah
Aku ingin bahagia, dengan memaafkan orang lain.
Aku belajar untuk paham,bahwa aku kuat untuk bisa memahami bahwa manusia bisa berbuat salah, begitu pula diriku
Tidak ada yang salah dalam meminta maaf, itu berarti kita telah berbesar hati dan mengikhlaskan rasa benci, menjadi lebih kuat, menjadi lebih baik
Jika semua yang ku pinta selalu Ia kabulkan, lalu bagaimana aku bisa belajar arti ikhlas dan sabar?
Demi sesuatu yang indah nantinya, bersabarlah hatiku :)

Menjadi ikhlas itu berat, tapi menjadi tidak ikhlas lebih berat
Maka ikhlaskanlah hati

Selasa, 12 Januari 2016

  Januari 2016

Selalu saja takut
Ayah, maaf jika kesalahanku terlalu besar dan tak ada habisnya jika menyangkut tentangg dia
Lembaran tahun terlewati, saatnya menorehkan tinta di awal tahun yang InsyaAllah akan di warnai dengan perjuangan penuh berkah
tak menyangka jika dia hadir dengan mengetuk pintu dengan nada yang sopan
di waktu yang lalu, telah ku ikrarkan untuk tak menolehnya sebab dia telah menemukan pengganti yang lebih baik dariku
ku ijinkan dia masuk Ayah, dengan senyuman berharap tali silaturahmi bisa terjalin. Dengan keikhlasan yang berusaha ku tanam dapat tumbuh subur saat terbukanya pintu maafku sehingga sempurnalah hidupku.
selalu saja ku takut
Takut jika memang dia benar telah bersama seseorang
takut jika ku kembali pada masa lalu yang menyedihkan
Ayah, dia selalu saja seperti itu
dengan mudahnya datang dan pergi
dan akupun terlalu mudah untuk percaya
Dia datang membawa rindu (dan ku terdiam, berusaha meyakinkan diri)
dengan tekad ku katakan "tidak"
dan tidak berfokus untuk menjalani hubungan dengan siapapun
Ayah, mungkin diriku terlalu congkak, terlalu berharap dan terbuai akan dirinya
pertanyaan-pertanyaan yang dulu ingin ku sampaikan  padanya kini terjawab sudah.
bagaimana mungkin dia menjawab seperti itu Ayah
Bagaimana mungkin dia tidak pernah menyadari dan menghargai orang di sekitarnya?
"Dia hanya teman, dan kami sering bersama"
"Dia telah ada yang mengikat" Fikirku
Kau tak setulus itu padaku
Kau hanya butuh orang yang mengasihimu
Hari berganti , sebisa mungkin ku menjalani hari seperti biasanya
dia juga terkadang menghilang dan datang
hari berganti minggu, sebisa mungkin ku bersikap biasa
ku belajar, belajar, dan belajar

Kabar tak kunjung datang, Sikap mu sama saja
Kesana kemari menebar kemesraan
tak peduli mereka berkata apa

Bagaimana mungkin kau kembali bersikap seperti itu?
Bagaimana mungkin kau dan dia?
Tanpa sepatah kata pun kepada ku?
Bagaimana mungkin sikap mu berubah tanpa pernah terfikir olehmu apa yang akan terfikirkanolehku?
diriku yang penuh tanda tanya di sini, tanpa terjawab semua pertanyaan

Ah sudahlah, kamu terlalu jahat untuk ku lawan